Dok. Thinkstock
Riset tersebut dimuat di jurnal Evolutionary Psychology. Penelitian dilakukan terhadap 54 wanita yang aktif melakukan hubungan seksual. Mereka diminta menjawab pertantaan seputar kehidupan seks, perasaan terhadap pasangan, dan faktor psikologis dan fisik apa yang dirasakan dari pasangan. Setelah seluruh pertanyaan tersebut dijawab, peneliti mengolah data tersebut untuk mengetahui bagaimana semua faktor itu saling berhubungan.
Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan metode statistik untuk menggambarkan faktor apa yang menentukan seberapa sering wanita orgasme, seberapa intens orgasme tersebut, seberapa sering orgasme ganda terjadi dan tingkat kepuasan seks wanita. Setelah diteliti berikut hasilnya:
Frekuensi orgasme berhubungan erat dengan intensitas orgasme, kepuasan seksual terhadap pasangannya atau si pria, ketertarikan fisik terhadap pasangan, pendapatan pasangan dan kepercayaan diri si pria. Seberapa besar selera humor yang dimiliki si pria juga berhubungan dengan sering atau tidaknya wanita orgasme dan frekuensi hubungan seks dengan pasangan. Artinya dilihat dari riset tersebut, tipe pria yang lebih mungkin membuat wanita orgasme adalah yang memiliki selera humor, berpendapatan besar dan percaya diri tinggi.
Sedangkan faktor yang menentukan seberapa intens orgasme dirasakan wanita adalah frekuensi orgasme, kepuasan seks terhadap si pria, rasa ketertarikan pada si pria dan frekuensi bercinta. Dan untuk tingkat kepuasaan seks wanita, faktor yang menentukan adalah ketertarikan pada pasangan, perasaan dilindungi si pria, seberapa besar rasa cinta si wanita terhadap pasangannya, usia ketika pertamakali bercinta, lebar bahu pria dan seberapa sering mereka bercinta.
Jika diperhatikan, faktor-faktor yang menentukan orgasme dan tingkat kepuasan seks itu cukup acak. Misalnya faktor lebar bahu. Sebenarnya adakag faktor yang lebih menentukan? Peneliti dari riset ini mengatakan ada penelitian sebelumnya yang berkorelasi dengan hasil mereka yang mengungkapkan bawa wanita yang memiliki hubungan jangka panjang dengan seorang pria yang memiliki pendapatan tinggi lebih sering orgasme saaat bercinta.
Hanya saja menurut pimpinan penelitian ini, Gordon Gallup, Ph.D., seorang profesor psikologi di Universitas Albania, riset yang dilakukan timnya ini memang bisa jadi belum tentu semuanya benar. Apalagi jawaban dari responden cenderung subyektif ketika menilai seberapa lebar bahu pasangan dan seberapa menarik pasangan mereka.
Sumber : wolipop.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar